Skala Likert Menurut Sugiyono

Pendahuluan

Menurut.co.id – Salah satu metode yang sering digunakan dalam penelitian sosial adalah penggunaan skala Likert. Skala Likert adalah alat pengukuran yang dirancang untuk mengukur sikap atau pendapat seseorang terhadap suatu pernyataan. Dalam penelitian ini, akan membahas mengenai skala Likert menurut Sugiyono, seorang pakar dalam bidang penelitian dan metode.

Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai skala Likert menurut Sugiyono, penting untuk memahami konsep dasar dari skala Likert itu sendiri. Skala Likert terdiri dari serangkaian pernyataan atau item yang menggambarkan suatu sikap atau pendapat yang kemudian dinilai oleh responden dengan menggunakan tingkat persetujuan atau ketidaksetujuan. Skala ini biasanya terdiri dari lima atau tujuh tingkatan yang sering disebut dengan Strongly Agree, Agree, Neutral, Disagree, dan Strongly Disagree atau Sangat Setuju, Setuju, Netral, Tidak Setuju, dan Sangat Tidak Setuju.

Skala Likert yang dikembangkan oleh Rensis Likert pada tahun 1932 ini sudah cukup populer dan banyak digunakan dalam berbagai penelitian. Metode ini memberikan kemudahan bagi peneliti untuk mengukur sikap dan pendapat responden secara kuantitatif. Selain itu, skala Likert juga memberikan ruang bagi responden untuk menunjukkan tingkat ketidaksetujuan dan juga netral terhadap suatu pernyataan.

Skala Likert menurut Sugiyono merupakan pengembangan dari metode Likert yang telah diadaptasi dan disempurnakan sesuai dengan konteks penelitian di Indonesia. Sugiyono, seorang pakar dalam bidang penelitian dan metode, telah melakukan berbagai penelitian menggunakan skala Likert dan juga telah menulis banyak buku yang membahas mengenai metode penelitian.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut mengenai skala Likert menurut Sugiyono, mulai dari pengertian, langkah-langkah penggunaan, kelebihan dan kekurangan, hingga contoh penggunaannya dalam penelitian. Mari kita bahas satu per satu secara detail pada setiap sub judul berikut.

Pengertian Skala Likert menurut Sugiyono

Pengertian skala Likert menurut Sugiyono adalah suatu metode pengukuran yang digunakan dalam penelitian sosial untuk mengukur sikap atau pendapat seseorang terhadap suatu pernyataan. Skala Likert menurut Sugiyono memiliki beberapa perbedaan dengan skala Likert biasa, terutama dalam penggunaan item-item pernyataan yang dirancang sedemikian rupa agar sesuai dengan konteks penelitian di Indonesia.

Sugiyono menyediakan beberapa alternatif dalam menyusun item-item pernyataan dalam skala Likert, mulai dari menggunakan pernyataan positif dan negatif, hingga menggunakan pernyataan yang mengacu pada kondisi tertentu yang relevan dengan penelitian. Hal ini bertujuan untuk memperoleh data yang lebih spesifik dan akurat sesuai dengan tujuan penelitian yang dilakukan.

Skala Likert menurut Sugiyono juga mengadopsi penggunaan lima atau tujuh tingkatan, yang sering disebut dengan Strongly Agree, Agree, Neutral, Disagree, dan Strongly Disagree atau Sangat Setuju, Setuju, Netral, Tidak Setuju, dan Sangat Tidak Setuju. Responden diminta untuk menunjukkan tingkat persetujuan atau ketidaksetujuan mereka terhadap masing-masing pernyataan dengan memilih salah satu dari tingkatan yang disediakan.

Skala Likert menurut Sugiyono juga mengakomodasi tingkat ketidaksetujuan dan netral, yang memberikan ruang bagi responden untuk menyatakan bahwa mereka tidak setuju atau tidak memiliki pendapat yang kuat terhadap suatu pernyataan. Hal ini penting untuk menghindari bias dalam pengukuran dan memperoleh data yang lebih akurat dan kredibel.

Langkah-langkah Penggunaan Skala Likert menurut Sugiyono

Langkah-langkah penggunaan skala Likert menurut Sugiyono dapat dijelaskan dalam beberapa tahapan, mulai dari perencanaan penelitian hingga analisis data. Berikut adalah langkah-langkah yang perlu anda ikuti dalam menggunakan skala Likert menurut Sugiyono:

1. Perencanaan Penelitian

Langkah pertama dalam menggunakan skala Likert menurut Sugiyono adalah perencanaan penelitian. Anda perlu menentukan tujuan penelitian, populasi atau sampel yang akan diteliti, serta variabel penelitian yang ingin diukur menggunakan skala Likert. Pastikan tujuan penelitian sudah jelas dan variabel penelitian sudah terdefinisi dengan baik.

2. Pengembangan Pernyataan

Setelah perencanaan penelitian selesai, langkah berikutnya adalah mengembangkan pernyataan atau item penelitian yang akan digunakan dalam skala Likert. Pernyataan yang dikembangkan harus sesuai dengan konteks penelitian dan tujuan penelitian yang telah ditentukan. Pastikan pernyataan yang dikembangkan dapat menggambarkan sikap atau pendapat yang akan diukur secara akurat.

3. Validasi Skala

Setelah pernyataan dikembangkan, langkah selanjutnya adalah melakukan validasi skala. Validasi skala dilakukan untuk memastikan bahwa pernyataan yang dikembangkan benar-benar dapat mengukur sikap atau pendapat yang dimaksud. Langkah validasi skala dapat dilakukan dengan menggunakan teknik statistik seperti analisis faktor atau uji reliabilitas.

4. Pertanyaan Pengukuran

Setelah skala berhasil divalidasi, langkah berikutnya adalah merumuskan pertanyaan pengukuran. Pertanyaan pengukuran disusun berdasarkan pernyataan yang telah dikembangkan sebelumnya. Pastikan pertanyaan pengukuran jelas dan dapat dipahami oleh responden.

5. Pengumpulan Data

Setelah pertanyaan pengukuran disusun, langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan mengirimkan kuesioner kepada responden atau melakukan wawancara langsung. Pastikan proses pengumpulan data dilakukan dengan cara yang sesuai dengan tujuan penelitian dan membantu responden untuk memberikan jawaban yang jujur dan akurat.

6. Analisis Data

Setelah data terkumpul, langkah terakhir adalah melakukan analisis data. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik statistik seperti analisis deskriptif, uji validitas, dan uji reliabilitas. Hasil analisis data akan membantu peneliti dalam menginterpretasikan hasil penelitian dan mengambil kesimpulan yang tepat.

Demikianlah langkah-langkah penggunaan skala Likert menurut Sugiyono. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, diharapkan peneliti dapat menggunakan skala Likert secara efektif dalam penelitian mereka dan memperoleh data yang akurat dan kredibel.

Kelebihan dan Kekurangan Skala Likert menurut Sugiyono

Skala Likert menurut Sugiyono memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu diperhatikan oleh peneliti sebelum menggunakannya. Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan dari skala Likert menurut Sugiyono:

Kelebihan

  1. Skala Likert menurut Sugiyono mudah dipahami dan digunakan oleh responden. Tingkatan yang disediakan dalam skala Likert memudahkan responden dalam menentukan tingkat persetujuan atau ketidaksetujuan mereka terhadap suatu pernyataan.
  2. Skala Likert menurut Sugiyono memberikan fleksibilitas bagi responden untuk menunjukkan tingkat ketidaksetujuan dan netral terhadap suatu pernyataan. Hal ini penting untuk menghindari bias dalam pengukuran dan memperoleh data yang akurat dan kredibel.
  3. Skala Likert menurut Sugiyono dapat menghasilkan data yang dapat diukur secara kuantitatif. Data yang dihasilkan dapat diolah dan dianalisis menggunakan teknik statistik, sehingga memungkinkan peneliti untuk mengambil kesimpulan yang lebih akurat dan obyektif.
  4. Skala Likert menurut Sugiyono dapat digunakan dalam berbagai jenis penelitian, baik penelitian kualitatif maupun kuantitatif. Metode ini fleksibel untuk digunakan dalam penelitian di berbagai bidang, seperti psikologi, sosiologi, ekonomi, dan lain-lain.

Kekurangan

  1. Skala Likert menurut Sugiyono rentan terhadap tanggapan bias. Responden dapat memberikan jawaban yang tidak jujur atau sensitif terhadap suatu pernyataan, terutama jika pernyataan tersebut berkaitan dengan isu-isu yang kontroversial atau pribadi.
  2. Skala Likert menurut Sugiyono memiliki keterbatasan dalam mengukur perbedaan intensitas persetujuan atau ketidaksetujuan. Skala ini hanya memberikan informasi mengenai tingkat persetujuan atau ketidaksetujuan secara umum, tanpa memberikan detail mengenai seberapa kuat atau lemah sikap atau pendapat responden terhadap suatu pernyataan.
  3. Skala Likert menurut Sugiyono tidak dapat mengukur perubahan sikap atau pendapat secara dinamis. Skala ini hanya memberikan gambaran mengenai sikap atau pendapat responden pada satu titik waktu tertentu, sehingga tidak dapat digunakan untuk mengukur perubahan sikap atau pendapat dalam jangka waktu yang lebih panjang.

Contoh Penggunaan Skala Likert menurut Sugiyono dalam Penelitian

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai penggunaan skala Likert menurut Sugiyono dalam penelitian, berikut adalah contoh penggunaannya dalam penelitian mengenai tingkat kepuasan pelanggan terhadap layanan restoran:

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan terhadap layanan yang diberikan oleh restoran XYZ. Variabel penelitian yang akan diukur menggunakan skala Likert adalah kecepatan pelayanan, kualitas makanan, kebersihan restoran, harga makanan, dan keramahan pelayan.

Berikut adalah contoh item pernyataan yang dikembangkan menggunakan skala Likert menurut Sugiyono:

No Pernyataan
1. Saya merasa pelayanan di restoran XYZ sangat cepat.
2. Kualitas makanan di restoran XYZ sangat baik.
3. Saya merasa restoran XYZ selalu bersih dan terawat.
4. Harga makanan di restoran XYZ sesuai dengan kualitasnya.
5. Pelayan di restoran XYZ sangat ramah dan membantu.

Responden diminta untuk menunjukkan tingkat persetujuan atau ketidaksetujuan mereka terhadap masing-masing pernyataan dengan memilih salah satu dari tingkatan yang disediakan.

Setelah data terkumpul, peneliti dapat menganalisis data menggunakan teknik-teknik statistik dan menghasilkan kesimpulan mengenai tingkat kepuasan pelanggan terhadap layanan restoran XYZ berdasarkan skala Likert yang telah digunakan.

Kesimpulan

Semakin berkembangnya penelitian di Indonesia, penggunaan skala Likert menurut Sugiyono menjadi semakin populer dalam pengukuran sikap dan pendapat responden secara kuantitatif. Skala Likert menurut Sugiyono mengadopsi penggunaan item-item pernyataan yang relevan dengan konteks penelitian di Indonesia dan memberikan fleksibilitas bagi responden untuk menyatakan keberagaman tingkat persetujuan atau ketidaksetujuan mereka terhadap suatu pernyataan.

Dalam menggunakan skala Likert menurut Sugiyono, perlu diingat bahwa skala ini juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari skala Likert menurut Sugiyono antara lain mudah digunakan, fleksibel, menghasilkan data yang dapat diolah secara kuantitatif, dan dapat digunakan dalam berbagai jenis penelitian. Namun, skala ini juga rentan terhadap bias responden, tidak dapat mengukur perbedaan intensitas persetujuan atau ketidaksetujuan, dan tidak dapat mengukur perubahan sikap atau pendapat dalam jangka waktu yang lebih panjang.

Menggunakan skala Likert menurut Sugiyono dalam penelitian dapat memberikan data yang akurat dan kredibel mengenai sikap dan pendapat responden terhadap suatu pernyataan. Dengan mengikuti langkah-langkah penggunaan skala Likert menurut Sugiyono yang telah dijelaskan sebelumnya, peneliti dapat menggunakan skala ini dengan efektif dalam penelitian mereka dan memperoleh hasil yang berkualitas.

Kata Penutup

Demikianlah artikel mengenai skala Likert menurut Sugiyono. Semoga artikel ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai konsep dan penggunaan skala Likert menurut Sugiyono dalam penelitian. Penggunaan skala Likert menurut Sugiyono dapat membantu peneliti dalam mengukur sikap dan pendapat responden secara kuantitatif, sehingga memungkinkan peneliti untuk mengambil kesimpulan yang lebih akurat dan obyektif. Jika anda memiliki pertanyaan atau komentar mengenai artikel ini, silahkan tinggalkan komentar di bawah. Terima kasih telah membaca artikel ini.

Sumber gambar: https://tse1.mm.bing.net/th?q=skala+likert+menurut+sugiyono

Saran Video Seputar : Skala Likert Menurut Sugiyono